Melihat kisah raini
di TV, aq sempat teringat kembali pada waktu lulus SMA Kemudian akan
melanjutkan ke universitas. Saat itu aq ingin sekali kuliah di UI sampai Pak
Sutoto menasihati aq untuk mengambil universitas di UNNES saja tapi aq ga mau.
Setelah pengumaman SNMPTN ternyata aq ga di terima di UI. Teman2 ku yang
nilainya dibawah aq mereka diterima di UNNES di situ aq menyesal, menangis, aq
berfikir coba kalau aq tadinya milih UNNES mungkin aq diterima. Setelah itu aq
bingung bgt mw lanjut kemana. Akhirnya aq pergi kejakarta dengan bapakku, aq
berniat untuk bekerja. Pada waktu itu dibenakku terbesit untuk menjadi
pengusaha. Kemudian aq ikut mas imam dan
tinggal dirumahnya.
Mas Imam
mendaftarkan aq kuliah di BSI, sebenarnya aq tidak ingin kuliah ditempat itu.
Dari SMP aq udah punya cita2 untuk kuliah di UI. Tapi apalah daya aq gak
diterima disitu. Dengan hati terpaksa aq menerima untuk kuliah di BSI. Aq
sempat berkecil hati, impian ku kuliah ditempat mewah, bergaul dengan anak2
intelektual semuanya musnah. Dan aq mencoba bangkit mungkin ini sudah menjali
jalan kehidupan aq. Sekarang aq sedang menjalani kuliah di BSI, sering terbesit
dipikiran aq, nanti aq mw jadi apa?
Hari-hari ku
dijalani untuk merawat Aqilla setiap pagi kemudian jam 5 sore aq mulai berangkat
kuliah. Aq mulai jenuh dengan semua rutinitas ini, aq ingin menjadi manusia
yang lebih baik lagi. Melihat teman2ku yang kuliah sambil bekerja, aq jadi
termotivasi. Aq pengin seperti mereka, bisa kuliah biaya sendiri, bisa
membiayai kehidupan sendiri, dan bisa membantu perekonomian keluarga pula.
Aq berencana
keluar dari rumah ini, aq ingin hidup mandiri. Sehabis lebaran nanti Insya
Allah aq akan melamar pekerjaan. Aq akan kuliah sambil kerja. Aq gak boleh
ngeluh, harus semangat tetap berusaha semua ini demi kebaikan hidupku dan
keluargaku. Aq gak boleh mengorbankan diri sendiri demi kesuksesan orang lain.
Pokoknya harus
selalu semangat berterima kasih kepada Allah telah mempercayai aq menjadi
Khilafah di dunia ini. Dan aq gak boleh menghianati amanah ini.